BODYKU YANG SUPER SEXY DIPERKOSA DENGAN RASAKAN SANGAT NIKMAT

BODYKU YANG SUPER SEXY DIPERKOSA DENGAN RASAKAN SANGAT NIKMAT

BODYKU YANG SUPER SEXY DIPERKOSA DENGAN RASAKAN SANGAT NIKMAT, Hasrat-Bispak68 Lebih pada tiga tahun saya bekerja menjadi pembantu rumah tangga, majikanku ini tenar kaya serta baik ditambah lagi ia merupakan kades dan ditakuti oleh penduduknya, majikanku ini yang memiliki nama Bapak Dimas, sepanjang bekerja di sini saya merasai sedap tak nikmatnya jadi pembantu, dan momen waktu tinggal di sini saya pernah ditiduri.


Malam itu amat panas sekali saya pengin tidur saja sulit selanjutnya saya bukalah jendela kamarku agar anginnya masuk ke kamarku serta saya ganti baju dengan daster tipis saya mennyalakan kipas anginnya anyar saya dapat tertidur nyenyak. Yang bikin saya kebingungan di waktu itu saya justru mimpi dengan pengemudi pribadinya Bapak Dimas.


Namanya Pak Aris dalam mimpiku ia mencatatngiku dan memegangku tanpa ada pakain dan telanjang keseluruhan, meskipun umurnya yang udah tua tetapi tubuhnya itu yang kekar seperti orang rata-rata fitnes, beliau punyai tubuh yang kekar dan berotot.


Dan yang membuatku geli merupakan buah terong yang menggantung elok di pangkal pahanya. Ih, demikian menggemaskan.Perlahan beliau dekatiku dan langsung meremas remas buah dadaku yang sudah terbuka bebas.


Tidak tahu mengapa belaian Pak Aris berasa demikian riil, seperti bukannya dalam mimpi. Sampai di saat bibir tebalnya mulai melumat kupingku saya sempat tersentak serta perlahan terlindung dari tidurku. Akan tetapi begitu terperanjatnya saya saat mengenal apa yang sesungguhnya terjadi.


Rupanya apa yang saya rasakan barusan bukan cuma mimpi. Di depanku rupanya sungguh-sungguh ada pribadi Pak Aris yang merengkuh badanku.Pak Aris! Apa yang Bapak melakukan? Saya memajukan badan Pak Aris kuat-kuat maka ia terjengkang ke belakang.


Lekas saya tutupi badanku yang rupanya  hampir telanjang dengan selimut.Tenang, Lis! Udah lama saya merendam gairahku kepadamu! Kembali Pak Aris coba memeluk badanku. Tetapi kembali saya memajukan badannya kuat-kuat ke belakang.


Pergi! Gertakku.Atau saya akan teriak!Silakan teriak! Buang waktu saja kamu teriak. Karena akan tidak ada orang yang mendengarmu. Apa kamu lupa, Pak Dimas dan keluarga barusan sore telah pergi ke Bandung buat berlibur! Jadi tambah baik kamu patuhi saja hasratku!Pak Aris tersenyum sinis.


Saya kian ketakutan saat Pak Aris kembali dekatiku. Selekasnya saja saya melonjak dari dipan dan coba lari menuju pintu dengan situasi telanjang. Tetapi apes! Saya kalah cepat dengan Pak Aris.


Dalam sekejap, dia membekukku dari belakang dan menjepitkan badanku ke dinding. Ke-2  tangannya mencengkam kuat lenganku ke atas tembok, sedang ke-2  kakinya menggembok kakiku maka saya susah buat bergerak.


Saya berusaha untuk meronta semaksimal mungkin. Tetapi buang waktu, tenaga Pak Aris memanglah semakin lebih kuat diperbandingkan tenagaku yang cuman seseorang wanita. Kian kuat saya meronta, makin kuat cengkaman Pak Aris di Badanku.


Tolong, Pak! Bebaskan saya! saya menangis serta mengemis ke Pak Aris. Tetapi buang waktu saja. Beliau tidak dengarkan perkataanku. Bahkan juga dengan liar Pak Aris menusukiku dengan ciuaman mautnya.


Lama-lama tanagaku terkuras habis. Badanku jadi lemas. Saya telah tak dapat melakukan perbuatan apapun kembali. Yang dapat saya melakukan hanya pasrah dan mengikuti peraturan mainnya Pak Aris.Pelan-pelan genggaman Pak Aris mulai mengendor.


Tindakannya yang sebelumnya kasar mulai melunak dan beralih menjadi halus. Sampai saya segera masuk dalam bermainnya sewaktu secara lembut Pak Aris mulai menggesek-gesekkan batan kejantanannya ke atas pahaku.


Saat itu kakiku berasa lemas dan gontai. Saya gak kuat kembali menumpang berat tubuhku sendiri, maka dari itu saya mulai terkulai. Akan tetapi dengan gesit, Pak Aris lekas tangkap badanku, mengusungnya lalu membawaku ke atas tempat tidur.


Sebentar tebersit di paras Pak Aris suatu senyuman kemenangan. Lalu secara halus dia mulai melumat bibirku. Entahlah mengapa saya tidak sanggup untuk menampiknya. Juga ada dorongan kuat dari dalam diriku buat membalasnya lumatannya itu.


Nach, demikian donk Lis! Jika ini kan lebih nikmat! kata Pak Aris puas.Saya tersenyum tersipu-sipu.Bapak betul, kemungkinan lebih bagus saya mengikuti bapak dari awal barusan. Apalagi, udah lama pula saya tak mendapati sentuhan lelaki.


Kembali Pak Aris tersenyum puas.Trus, ngapain kamu barusan pakai coba berontak, Lis?"Barusan saya cuman terkejut saja. Dibalik performa bapak yang bersahaja, kok teganya bapak coba menggagahi saya.


BODYKU YANG SUPER SEXY DIPERKOSA DENGAN RASAKAN SANGAT NIKMAT


Namun, ah biarlah! Yang pentingkan saat ini saya telah jadi punya Bapak!Kembali Pak Aris mulai mencumbuku. Kecupannya mulai menjalar lewat leherku lalu turun ke buah dadaku. Kumis tebalnya yang kasar sapu kulit dadaku hingga mengundang kesan khusus yang kian membuatku ibaratnya terbang ke angkasa.


Kecupan dan jilatan Pak Aris terus bergerak turun. Sementara tangan kirinya meremas-remas buah dadaku, tangan kanannya tengah repot di pangkal pahaku membuat pilinan-pilinan yang kurasa nikmat.Oh, Pak Aris! Tak boleh siksa saya seperti berikut! rengekku.Pak Aris tak mempedulikan ucapanku.


Malah dia malahan menyibakkan rumput-rumput liar yang menghambat pintu goa darbaku.Wah, Lis! Begitu indah memiaw kamu. Berwarna merah muda dengan baunya yang merebak. Oh, benar-benar menakjubkan.


Laksana sekuntum mawar merah yang sedang merekah saat pagi hari. Nyata kamu menjaganya dengan bagus. Oh, Lis! Saya sukai sekali dengan memiaw yang sesuai ini!Pelan-pelan Pak Aris menjulurkan lidahnya serta sapu permukaan klitorisku.


Berasa kasar, betul-betul. Tetapi nikmat!Ayolah, Pak! Ouhh, saya telah tidak tahan kembali. Saya lagi mengemis terhadap Pak Aris. Tapi ia lagi memainkan emosiku. Pada akhirnya saya cari ide lain.


Saya coba menggerayangi badan kekar Pak Aris sembari melacak buah terong yang menggantung di pangkal pahanya.Serta tak sulit buatku buat mendapatkan buah terong sebesar itu. Secara halus serta manja, saya mulai mengocak tangkai kont*l Pak Aris dibarengi dengan pijatan-pijatan yang membikin beliau merem terbuka.


Perlahan-lahan saya memandu kont*lnya ke arah memiawku yang telah basah. Akan tetapi dengan nakal, Pak Aris cuma tempelkan serta menggesek-gesekkan ujung kepala kont*lnya di atas bibir vaginaku.


Berasa geli, memeng. Namun kesan yang saya rasakan berasa nikmat. Tidak pernah saya rasakan yang seperti berikut.Oh, Pak Aris! Ayolah.saya sudah tidak tahan kembali, cepat masukkan donk!Saya tidak dapat tahan ditangani sesuai itu.


Perlahan-lahan saya tingkatkan bokongku ke atas untuk menyongsong kejantanan Pak Aris yang udah ngaceng. Lantas saya mendesak bokong Pak Aris ke bawah agar kont*l itu dapat masuk dengan prima.Narasi Sex Gagahi,Narasi Asusila gagahi,Cerit ngentot Tiduri,Narasi Cabul gagahi,Narasi Hot Tiduri,Gagahi Kesenangan


Aaarrrghhh! saya menjerit kecil waktu tangkai kont*l Pak Aris yang besar itu tembus lubang vaginaku. Awalannya berasa bawa dan perih, sebab ukuran k*ntol Pak Aris memanglah besar dan panjang jika dibanding dengan punya suamiku.


Tapi seusai buah terong itu terbenam sejenak di lubang vaginaku, rasa perih itu perlahan-lahan berganti jadi rasa nikmat.Pelan-pelan Pak Aris mulai mengayunkan bokongnya naik dan turun.


Hooohh.., Pak! Ssstt, nikmat Pak! saya jadi bicara tidak karuan.Mari, Lis!Goyangkan pun pan..tatmu! Ooohhh!Saya mengikuti kata Pak Aris. Kucoba untuk mengikut irama dan beberapa gerakan nikmat yang telah dilakukan Pak Aris.


Gesekan-gesekan lembut di antara tangkai kont*l Pak Aris dengan dinding vaginaku berasa nikmat.Ohhh, Lis! Yabegitu! Terusgoyangkan bokongmu! Uuuhh, oohh, yes!Pak Aris kelihatan demikian nikmati permainan kami.


Kusaksikan parasnya menengadah dengan mata terpejam, seakan menjiwai sedotan dari vaginaku. Adakalanya dari bibirnya kedengar lenguhan serta desisan kepuasan.Aku juga pun nikmati sikatan-sodokan oke tangkai k*ntol Pak Aris.


Sampai saya memegang badan kekar Pak Aris dengan kuat. Seakan tidak pengin stop dari permainan itu. Keringat mengucur cepat lewat pori-pori badan kami, maka dari itu dada sektor Pak Aris yang dengan bulu halus kelihatan cemerlang sebab basah oleh keringat.


Saya tak mengira, rupanya di umurnya yang capai 1/2 zaman itu, Pak Aris masih mempunyai stamina yang sempurna. Sampai saya kebingungan hadapi goyangan dan sikatan mautnya.


Sampai selanjutnya saya merasai ada suatu yang berdenyut dari dalam rahimku.Ooohh, Pak! Saya, pengin ke..luar!Ssshhhtt, Arrhhhggg! Saya tidak kuat kembali mencegah suatu yang menyudutkan keluar dalam rahimku.


Akan tetapi Pak Aris masih mengayunkan kont*lnya masuk keluar dan menusuk-nusuk goa darbaku. Dan sejenak setelah itu, saya pula merasai tangkai k*ntol Pak Aris mulai berdenyut di dalam vaginaku.


Hingga kemudian.Aaaoouuhhh, Lis! Nikmat bangeet!Cairan putih kental menyemburkan deras dari ujung tongkol Pak Aris. Pak Arispun selanjutnya jatuhkan diri ke segi badanku. Napasnya nampak tersengal dan tampak kecapean.


Oh, Pak Aris! Bapak memang sungguh-sungguh luar biasa. Udah lama saya tidak merasai nikmat seperti berikut. Terima kasih ya Pak! Saya merengkuh badan Kekar Pak Aris.Kusandarkan kepalaku di dada area Pak Aris sembari mengelus-elus bulu-bulu halus yang berbaris rapi hingga ke pangkal pahanya. Secara halus juga Pak Aris membelai rambutku yang sedikit oleh keringat. Ah, rupanya disetubuhi itu tak selama-lamanya tidak sedap. Ini kali malahan saya berharapnya kembali.

Post a Comment

Previous Post Next Post